Sabtu, 13 September 2008

BERGURU KEPADA AIR


S

esuatu yang paling akrab dengan manusia

adalah rasa dahaga\haus, walau kerap tidak

menjadi perhatian kecuali oleh yang terbiasa

minum hanya pada saat benar-benar haus.

juga ketika makanan menyesakkan dan

terhambat di kerongkongan sehingga

puncaknya dapat menimbulkan panik,

emosi maupun bersikap membabi buta

mencari\meminta air.

Menyadari manfaat air seperti itu, maka alangkah

luhur orang yang senantiasa peduli dan siap membantu

orang lain. Siklus hidrologis pun sarat dengan pesan,

sejak mengalami penguapan hingga kembali menitik

berupa hujan. Uap air membuat sejuk suasana, seakan

berpesan agar manusia berperilaku menyejukkan

lingkungannya. Ketika uap air membumbung tinggi tanpa

suara atau aksi mencolok lainnya, seakan berpesan agar

sederhanalah bersikap walau sedang menuju puncak

kehormatan, kejayaan atau kesuksesan lainnya.

Karakteristik air, selalu mengalir ke tempat yang

lebih rendah mengajarkan keharusan memiliki sifat

rendah hati. Air mengalir menyimpan potensi\kekuatan

besar, terutama bila arusnya deras dan ke bawah,

memiliki tekanan\daya dorong yang dapat dimanfaatkan

sebagai kincir air hingga pembangkit listrik tenaga air.

seakan berpesan untuk siap memberi\berbagi manfaat

kepada lingkungan, namun sekaligus mengingatkan dan

pemeliharaan terhadap kondisi kondusip.

Sesungguhnya air lebih memilih meresap ketimbang

mengalir dipermukaan, maknanya : ia lebih memilih hal

yang menghindari tabrakan karena dapat beresiko

merugikan. Kita dapat memanfaatkan permukaan air

untuk bercermin, maknanya seringlah berintrospeksi

diri sesering kita membutuhkan air.

Demikian sebagian pesan yang dapat dipahami bila

berguru kepada air. Semoga kita sedang berproses seluhur

air.

Tidak ada komentar: