Jumat, 28 November 2008

RESENSI FILM "HELLBOY 2, GOLDEN ARMY"

Pintu gerbang neraka telah dibuka dan makhluk-makhluk penghuninya yang lama tertidur pun siap keluar untuk menguasai bumi. Kehancuran tak lagi dapat dihindarkan.

HELLBOY 2, GOLDEN ARMY



Satu-satunya harapan bagi keselamatan bumi hanyalah Hellboy. Hellboy sebenarnya adalah penghuni 'sisi lain' yang terdampar di bumi dan akhirnya menjadi bagian dari BPRD (Bureau for Paranormal Research and Defense). Biro ini secara rahasia menjadi satu sektor pertahanan Amerika dari sisi paranormal. Namun dengan adanya serangan ini, FBI terpaksa harus mengakui keberadaan BPRD.

Film besutan sutradara Guillermo del Toro yang mengambil lokasi pengambilan gambar di berbagai tempat di Eropa ini dirilis Universal Pictures Juli kemarin.

Satu lagi film yang dibuat dengan harapan bisa mengekor sukses film pertamanya. Bila bagian pertama dibuat berdasarkan cerita komik asli dari HELLBOY, bagian kedua ini dibuat secara lepas, artinya tidak lagi berdasar pada sumber aslinya, komik.

HELLBOY 2, GOLDEN ARMY



Film ini menyajikan adegan pertarungan kolosal yang tak jauh beda dengan beberapa film laga keluaran terakhir seperti THE INCREDIBLE HULK atau HANCOCK. Jadi kalau kita mau bicara tentang adegan action mungkin tak ada yang baru dari film ini. Lalu apa yang membuatnya berbeda dari film-film fiksi ilmiah lain yang juga dibuat berdasarkan komik?

Jawabnya mungkin adalah adanya unsur metafisika dalam film ini. Alih-alih menggunakan jalan cerita yang berbau teknologi tinggi, film ini malah bicara tentang 'alam lain' yang notabene dianggap tak ada oleh sebagian masyarakat Barat.

HELLBOY 2, GOLDEN ARMY



Hal lain yang menarik dari film ini adalah imajinasi Guillermo del Toro yang liar seolah tanpa batas. Dan bagusnya lagi ia mampu menerjemahkan imajinasi liarnya ke dalam bentuk visual yang dapat dilihat orang lain. Menonton film ini kita seolah sedang mendengarkan dongeng yang sedang dibacakan oleh sang sutradara.

Dari jalan cerita, mungkin tak banyak yang bisa dikupas, film dari genre ini memang selalu mengusung jalan cerita yang mudah ditebak dan cenderung berjalan lurus. Mungkin karena film ini dibuat untuk dikonsumsi remaja hingga orang dewasa. Membuat jalan cerita yang berbelit-belit justru akan merusak ide dari cerita itu sendiri.

HELLBOY 2, GOLDEN ARMY



Namun meskipun mengusung jalan cerita yang cenderung polos, hitam dan putih, namun Guillermo del Toro masih menyisipkan satu konflik batin. Hellboy yang sebenarnya adalah makhluk dari 'alam lain' namun dibesarkan di antara manusia harus menghadapi perang batin antara membela makhluk-makhluk lain yang sejenis dengan dirinya atau membela manusia yang selama ini telah menjadi keluarganya. Konflik jadi makin parah saat ia mulai merasakan cinta pada salah seorang manusia.

Ron Perlman yang memerankan Hellboy sejak bagian pertama terasa memang pas untuk membawakan peran ini. Mulai dari nada bicara yang sinis hingga tingkah yang semaunya sendiri pada titik tertentu membuat penonton berpikir: sebenarnya dia ini manusia atau makhluk dari 'alam lain'?

Meskipun termasuk genre film laga, namun film ini banyak memasukkan unsur-unsur humor yang terlihat wajar dan tak dibuat-buat, terutama masalah hubungan antara Hellboy dan Liz Sherman, wanita yang dicintainya. Kekonyolan yang terjadi justru membuat film ini terasa segar. (kpl/roc)

Tidak ada komentar: